Cukup lama Lilly merasa hampa dan terhantui kematian orangtuanya, sampai dia menemukan sosok kakak dalam diri Hussein. Hussein-lah yang menemaninya hijrah ke Harar, Etiopia, sebuah kota suci bertembok tempat bermukim para wali. Di sanalah Lilly belajar Islam dan menjadi guru mengaji Al Quran.
Namun, tibalah tahun 1984, ketika setengah juta orang mati kelaparan dan setengah juta lagi meninggalkan Etiopia. Lilly terpaksa harus mengungsi ke London. Berpisah dengan Hussein dan anak-anak didiknya adalah hal tersulit bagi Lilly karena dia juga harus berpisah dari Dr. Aziz Abdulnasser, dokter idealis yang mulai mengisi hatinya. Bagaimana kehidupan Lilly saat dia mengungsi ke London? Akankah dia menemukan kembali kebahagiaan yang sempat singgah kepadanya?
2 comments :
hemmh,,,buku ini mengingatkan saya sat sma,,,hemhh,,,saya pernah membacanya gan,,manteps
kyanya seru nich bukunya. . .
langsung k TKP. . .
Posting Komentar